Rabu, 10 Februari 2010

Secangkir Kopi Sore Ini


Secangkir kopi, tentu saja bagi saya, membawa kenikmatan tersendiri. Pada kepulan hawa panas kopi, semangat bisa muncul, asa bisa terkuak, harapan bisa mengemuka begitu saja. Secangkir kopi, sejauh ini selalu jadi sahabat terbaik saya.

Seseorang pernah mendapat julukan "Setiap harinya adalah secangkir kopi". Julukan itu mungkin cocok juga buat saya. Maka izinkan saya menyeruput secangkir kopi saya. Ah, shruuuuuup, sedap!. Secangkir kopi dan rintihan hujan diluar sana betapa kontras tapi saling melengkapi.

Begitulah. Sedang hujan disini. Hujan yang entah kenapa selalu turun menjelang pukul tiga sore. saat saya sedang memeriksa pekerjaan-pekerjaan saya. Mungkin Dia, Sang Maha Segala ,tau, bahwa supaya saya lebih semangat memeriksa pekerjaan saya, perlu ditemani rintik hujan. Maka Dia menurunkan hujan. Hujan, selalu lebih afdol bila ditemani secangkir kopi. Maka secangkir kopipun siap untuk saya minum.

Saya hirup lagi kopi saya ya, shruuuuup, maknyus. Selamat sore kawan. Sore ini basah (karena hujan), sekaligus hangat (karena secangkir kopi saya). Pukul empat nanti, saya bersiap-siap pulang, tentu saja bila tidak ada hal tiba-tiba dan mendesak yang harus saya kerjakan sore ini juga. Sebelum saya tutup, kalau berkenan, silahkan baca-baca kisah tentang secangkir kopi saya disini. Wasalam.